KUNCI MENGHINDARI SAKIT DI MALAM PERTAMA
Kebanyakan wanita merasa kesakitan saat pertama kali bersenggama. Namun
seks pada malam pertama tidak selamanya menyakitkan jika teknik yang
dilakukan kedua belah pihak tepat. Agar tidak sakit, wanita butuh
kesiapan psikologi dan rangsangan yang jitu.
Ketika melakukan seks untuk pertama kalinya, ada
wanita yang merasa sakit pada bagian vaginanya ada juga yang tidak.
Perbedaan itu terletak pada seberapa banyak cairan lubrikasi yang
dihasilkan dan seberapa tegang hymen (selaput dara) wanita tersebut saat
bersenggama. Hymen atau selaput dara adalah selaput membran yang
melindungi bagian depan vagina. Selaput dara tidak hanya bisa robek
karena melakukan hubungan seksual, tapi juga karena berkuda atau
kecelakaan yang melukai daerah tersebut.
Nyeri di daerah vagina juga bisa muncul saat cairan lubrikasi tidak
keluar. Cairan lubrikasi pada wanita hanya akan keluar jika ia merasa
terangsang, tapi jika ia sedang stres atau tegang, cairan itu tidak akan
keluar.
Pakar andrologi dan seksolog, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS
mengatakan bahwa rasa sakit seharusnya tidak muncul saat melakukan seks
jika wanita sudah siap dan terangsang. "Intinya kan hanya masalah siap
atau tidak siap dan terangsang atau tidak terangsang saja. Kalau wanita
sudah siap dan terangsang, pasti tidak akan sakit," ujar Prof Wimpie.
Sakit saat berhubungan seksual juga bisa dicegah jika pria tidak
tergesa-gesa melakukan penetrasi. "Sebaiknya atur posisi dengan baik,
lebih baik lagi jika wanita yang mengarahkan. Jika pria terlalu
bergairah melakukan penetrasi sedangkan wanita belum siap, maka bisa
terjadi pendarahan karena robeknya selaput dara," jelas dokter yang
mendapatkan gelar seksolog dari University of Washington, Amerika
Serikat.
Namun yang harus diketahui, robeknya selaput dara tidak harus
mengeluarkan darah. "Selaput dara yang robek tidak selamanya ditandai
dengan pendarahan. Kalau selama penetrasi wanita merasa rileks,
terangsang dan cairan lubrikasinya keluar maka tidak akan terjadi
pendarahan," tutur Prof Wimpie.
Menurut Wimpie, ketika seorang wanita terangsang, aliran darahnya akan
mengalir dengan cepat dan lancar. Hal ini menyebabkan seluruh pembuluh
darahnya melebar, termasuk pembuluh darah pada bagian vagina. Pelebaran
inilah yang menentukan tegang atau tidaknya selaput dara.
Selaput dara yang tidak tegang akan dengan mudah dimasuki penis tanpa
mengeluarkan darah. Jadi jika seorang wanita tidak mengeluarkan darah
saat malam pertama, suami jangan langsung memvonis dan menduga bahwa
istrinya sudah tidak perawan. "Justru yang bagus seperti itu, nggak
sakit atau berdarah. Wanita bisa saja tidak berdarah saat terjadi
penetrasi dan selaput daranya robek," jelas dokter yang mendapatkan
gelar seksolog dari University of Washington, Amerika Serikat tersebut.
Jika tidak berdarah, artinya si pria sudah bisa merangsang wanita dengan
baik.
Untuk menghindari rasa sakit saat berhubungan seksual, Prof Wimpie
menyarankan agar kedua belah pihak saling mengerti. Pria jangan
tergesa-gesa dan wanita sebaiknya mempersiapkan diri. Jangan lupa
lakukan foreplay (pemanasan) mulai dari yang paling ringan seperti
memeluk, mencium, meraba, memijat dan sebagainya.
Selasa, 30 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)